Monday, September 05, 2011

Ber-Internet di Tengah Keluarga


Internet Sehat: Pedoman Keluarga dan Orangtua

Hello, Moms & Sis!
How’s your day?

Sekarang makin sering kita lihat dan dengar informasi di berbagai media, baik cetak maupun elektronik tentang bahaya penggunaan internet, terutama terhadap anak-anak. Tentang cyber bullying, akses situs-situs yang mengandung konten dewasa oleh anak-anak di bawah umur, penipuan yang berawal dari perkenalan di dunia maya, dan sebagainya. Tentu saja ini menjadi salah satu fokus kekhawatiran bagi moms & sis yang tidak menginginkan hal serupa terjadi pada anak dan adik-adik kita.

Untuk menghindari efek negatif dari penggunaan internet, sebagian moms & sis memilih untuk menjauhkan anak dari internet. Apakah itu tepat? Saya pikir itu keputusan yang kurang bijaksana mengingat upaya menjauhkan anak dari internet berarti juga menjauhkan anak dari kesempatan untuk memperoleh nilai-nilai positif dari internet itu sendiri. Tak bisa dipungkiri bahwa selain pemberitaan negatif tentang dampak penggunaan internet, masih banyak hal positif yang dapat kita peroleh dari internet, termasuk bacaan yang Moms & Sis baca saat ini.

Jadi, bagaimana cara melindungi anak dari efek negatif internet tanpa harus menjauhkan mereka dari nilai-nilai positif ber-internet?


Ada beberapa tips nih dari ICT Watch (www.internetsehat.org):
  1. Pertama, jika di rumah kita ada anak di bawah umur, gunakan Internet bersama dengan anggota keluarga lain yang lebih dewasa. Tempatkan komputer di ruang keluarga atau di tempat yang mudah diawasi oleh kita. Jika diperlukan, berilah penjadwalan/pembatasan waktu untuk anak dalam menggunakan Internet.
  2. Kedua, pelajarilah sarana komunikasi dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh Internet, secara bersama dengan anggota keluarga yang lain. Ajukanlah pertanyaan kepada mereka. Dengan banyak bertanya, kita bisa menggali sejauh mana mereka memahami Internet, juga tentang cara menggali informasi yang bermanfaat,sekaligus menjauhi informasi yang negatif.
  3. Ketiga, berikan pengertian kepada seluruh anggota keluarga untuk tidak menanggapi/menjawab setiap e-mail ataupun private chat dari orang yang tak dikenal, termasuk tidak membuka file kiriman (attachment) dari siapapun dan dalam bentuk apapun.
  4. Keempat, pertegaslah kepada siapapun yang menggunakan Internet di rumah kita untuk tidak memberikan data pribadi/keluarga, alamat rumah/sekolah, nomor telepon, tanggal lahir, password dan data diri lainnya kepada orang yang tak dikenal, ataupun saat mengisi informasi data diri di situs personal, blog ataupun situs lainnya di Internet semisal Friendster.com, MySpace.com ataupun Facebook.com.
  5. Kelima, mintalah kepada anak di bawah umur untuk segera meninggalkan situs yang tidak pantas atau yang membuat mereka tidak nyaman, baik disengaja ataupun tidak sengaja terbuka. Bujuklah agar mereka terbiasa bercerita kepada kita tentang segala sesuatu yang mereka temui di Internet.
  6. Keenam, tegaskan kepada anak maupun remaja di rumah kita untuk tidak gegabah merencanakan pertemuan langsung (face-to-face) dengan seseorang yang baru mereka kenal di Internet. Jika memang mereka bersikeras untuk tetap bertemu, maka harus dipastikan ada orang dewasa yang menemani dan pertemuannya harus berlangsung di tempat umum/publik.


So, Moms & Sis, semoga artikel ini bermanfaat, ya. (^_^)


Mohammad Ihsan (Sekjen Ikatan Guru Indonesia)
“Menjauhkan anak dari internet karena takut terjebak ekses negatifnya adalah langkah yang kurang bijaksana. Itu sama saja dengan menutup rapat-rapat kesempatan anak mendapatkan nilai-nilai positif dari internet.”

Arist Merdeka Sirait (Sekjen Komnas Perlindungan Anak)
“Peran utama orangtua dan keluarga tidak akan bisa tergantikan oleh berbagai jenis piranti lunak yang ada.”


Untuk informasi mengenai Internet Sehat lainnya, silakan baca artikel dengan label Internet Sehat pada blog ini atau klik link berikut: http://ictwatch.com/internetsehat/download-materi-internet-sehat/download-materi-internet-sehat/.


0 comments: