Akhir-akhir ini ada dua topik penting yang taking place di pikiran saya, yaitu tentang "Test" dan "Priority". Pada tulisan kali ini, saya akan bahas terlebih dahulu topik pertama, tentang "Test" atau "Soal Ujian".
It's just a share. Please kindly read, enjoy, and absorb!
Tuhan Tak Pernah Salah Alamat
Sebelumnya, seringkali saya merasa soal-soal ujian yang diberikan Tuhan jauh di atas kompetensi yang saya miliki. Seperti anak kelas 5 SD yang diberikan soal ujian tingkat 1 SMA, itu keluh saya saat itu. Saya merasa Tuhan telah membagikan lembaran soal yang salah. How depressed I was.
Ternyata, saya lah yang salah (itu membuat saya malu sekaligus menertawakan kekeliruan kesimpulan saya itu). Lembarannya benar. Saya hanya belum sempat membaca petunjuk pengerjaannya. Ujian itu menggunakan sistem open-book. Jadi, sebenarnya saya telah difasilitasi dengan akses ke berbagai literatur yang diperlukan sebagai referensi untuk menganalisa dan memecahkan soal-soal tersebut.
Kesalahan lain saya adalah tidak menyadari kompetensi yang saya miliki. Saya bukan anak kelas 5 SD seperti yang saya rasa pada awalnya, melainkan kelas 2 SMP, setara dengan tingkat kesulitan soal tersebut (ternyata saya salah mengira, itu bukan soal kelas 1 SMA, melainkan 2 SMP, dan saya baru tahu hal itu setelah membaca referensi yang saya gunakan).
Belajar dari kesalahan sebelumnya, sekarang saya yakin bahwa Tuhan tidak pernah salah alamat dalam mengirimkan soal ujian. Jika perasaan "berat", "tidak sanggup", dan "sepertinya ini di luar kemampuan saya" itu muncul, berarti ada sesuatu yang keliru dalam proses pengerjaannya. Mungkin kita tak sengaja melewatkan instruksi pengerjaan (yang sebenarnya memudahkan kita dalam memecahkan soal-soal tersebut), mungkin salah menginterpretasikan soal, atau mungkin saja kita yang terlalu pesimis dan tidak menyadari kemampuan kita yang sesungguhnya. Mungkin juga kesalahan dan kekeliruan lainnya. Jangan terburu-buru untuk merasa depressed. Coba cari tahu dulu dan periksa lagi semuanya dengan seksama. Dan saat kesalahan atau kekeliruan itu kita temukan, segera perbaiki. Insya Allah, kemudahan akan kita temukan.
I said to me, "Tuhan tidak pernah salah dalam memberikan lembaran soal ujian. Saat Tuhan memberikan soal ujian (dalam bentuk apapun), berarti Tuhan tahu bahwa kamu mampu memecahkannya. Tuhan Maha Mengetahui. Jadi, jangan biarkan keragu-raguan membuatmu meragukan ke-Mahatahu-an Tuhan."
At last, satu pelajaran terbesar yang saya dapatkan, berprasangka positiflah pada Tuhan, karena Tuhan sesuai dengan sangkaan hamba-Nya.
Create on May 2, 2011
Revised on July 25, 2011
0 comments:
Post a Comment